Manfaat Penting dari Buah Mentega untuk Kesehatan dalam Tubuh

Manfaat Penting dari Buah Mentega untuk Kesehatan dalam Tubuh – Pada umumnya banyak sekali jenis buah yang mudah untuk di konsumsi dan juga bisa mendapatkan keuntungan yang sangatlah banyak dan juga unggul.

Buah bisbul atau buah mentega (Diospyros discolor) adalah kerabat buah kesemek. Nama internasionalnya adalah velvet apple (apel beludru) karena kulit luarnya berwarna cokelat kemerahan dengan bulu-bulu halus. Akan tetapi, masyarakat Filipina mengenalnya sebagai kamagong dan mabolo.

Daging buahnya lembut, berwarna krem, dengan rasa dan aroma yang mirip buah persik. Pohonnya tumbuh di ketinggian 0-750 meter di atas permukaan laut dan bisa ditemui di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Manfaat Penting dari Buah Mentega untuk Kesehatan dalam Tubuh

Penasaran, apa manfaat buah mentega atau bisbul untuk kesehatan? Temukan jawabannya di sini!

1. Mengandung senyawa antioksidan
Studi berjudul “Aktivitas Antioksidan Gel Ekstrak Buah Bisbul (Diospyros discolor Willd.) dengan Metode DPPH” pada tahun 2018 mencari tahu apakah buah bisbul mengandung senyawa antioksidan. Dengan penapisan fitokimia, diketahui bethelcollegeministry bahwa ekstrak buah bisbul mengandung flavonoid, saponin, dan tanin.

Selain itu, ekstrak buah bisbul memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 46,00 ppm. Di sisi lain, gel ekstrak buah bisbul memiliki aktivitas antioksidan yang sangat lemah dengan nilai IC50 33286,00 ppm.

Mengutip Journal Online UPN Veteran Yogyakarta, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan yang sangat kuat jika nilai IC50 kurang dari 50, kuat (50-100), sedang (100-150), dan lemah (151-200). Intinya, makin kecil nilai IC50, makin tinggi aktivitas antioksidannya.

2. Menunjukkan aktivitas penghambatan AChE
Berdasarkan riset yang dipublikasikan dalam jurnal Molecular Psychiatry, acetylcholinesterase (AChE) merupakan enzim yang mungkin berperan dalam penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. Penyakit ini menduduki peringkat keenam penyebab kematian utama di Amerika Serikat (AS).

Penelitian yang diterbitkan dalam Pharmacognosy Journal tahun 2020 mencari tahu apakah benar senyawa triterpen dalam Diospyros discolor bisa menghambat enzim AChE dan butyrylcholinesterase.

Akan tetapi, yang diuji coba di sini bukan buahnya, melainkan daun dan kulit batang yang dikeringkan di udara, lalu dijadikan bubuk dan diekstraksi. Hasilnya, ekstrak tersebut menunjukkan penghambatan yang tinggi terhadap enzim AChE.

3. Berpotensi sebagai agen antiinflamasi
Daun bisbul diduga memiliki aktivitas antiinflamasi berdasarkan kandungan fitokimianya. Kandungan fitokimianya antara lain flavonoid, saponin, alkaloid, tanin, dan steroid.

Studi yang dipublikasikan dalam Riset Informasi Kesehatan pada tahun 2019 mencari tahu apakah benar daun bisbul berpotensi sebagai antiinflamasi. Uji aktivitas antiinflamasi melibatkan mencit putih jantan (Mus musculus) yang dibagi dalam lima kelompok.

Kelompok kontrol negatif diberi 0,5 persen suspensi Na-CMC dan kelompok kontrol positif diberi natrium diklofenak 0,13 mg. Lalu, kelompok selanjutnya diberi ekstrak etanol daun bisbul sebanyak 0,5 gram/kg BB, 1 gram/kg BB, dan 1,5 gram/kg BB.

Hasilnya, ekstrak etanol daun bisbul dengan dosis 0,5 gram/kg BB berpotensi sebagai agen antiinflamasi pada mencit jantan dengan persentase inhibisi udema tertinggi, yaitu 77,78 persen.